Apa Itu Modem dan Router?

  • Jul 03, 2025

Di era digital saat ini, koneksi internet menjadi kebutuhan pokok baik di rumah, kantor, maupun bisnis. Namun, masih banyak orang yang bingung membedakan antara modem dan router—dua perangkat penting dalam jaringan internet. Artikel ini akan menjelaskan secara lengkap apa itu modem, apa itu router, perbedaan keduanya, dan bagaimana cara memilih yang tepat sesuai kebutuhan Anda.

Pengertian Modem

Modem (Modulator Demodulator) adalah perangkat yang berfungsi untuk mengubah sinyal digital dari perangkat (seperti komputer) menjadi sinyal analog agar bisa ditransmisikan melalui saluran telepon atau kabel koaksial, dan sebaliknya.

Fungsi utama modem adalah menghubungkan jaringan lokal ke internet melalui ISP (Internet Service Provider). Tanpa modem, Anda tidak bisa mendapatkan akses internet ke jaringan Anda.

Jenis-jenis Modem

  • Modem DSL: menggunakan saluran telepon.

  • Modem Kabel: menggunakan kabel koaksial.

  • Modem Fiber: untuk jaringan internet fiber optic.

  • Modem USB: berbentuk stik, digunakan untuk koneksi seluler (4G/5G).

Pengertian Router

Router adalah perangkat yang bertugas mengatur lalu lintas data antar jaringan. Jika modem menghubungkan jaringan ke internet, router mendistribusikan koneksi internet tersebut ke beberapa perangkat dalam satu jaringan.

Router memungkinkan Anda:

  • Membuat jaringan Wi-Fi di rumah atau kantor.

  • Menghubungkan beberapa perangkat ke internet secara bersamaan.

  • Menjaga keamanan jaringan lokal.

Jenis-jenis Router

  • Router Kabel: menghubungkan perangkat melalui kabel LAN.

  • Wireless Router: menyediakan koneksi Wi-Fi.

  • Router Dual-Band / Tri-Band: menawarkan koneksi di dua atau tiga frekuensi untuk kestabilan dan kecepatan lebih tinggi.

Baca Juga: Peran Firewall dalam Keamanan Jaringan


Perbedaan Modem dan Router

Aspek

Modem

Router

Fungsi utama

Menghubungkan jaringan lokal ke internet

Mendistribusikan koneksi internet ke banyak perangkat

Koneksi

Terhubung langsung ke ISP

Terhubung ke modem

Wi-Fi

Tidak menyediakan

Menyediakan (jika wireless)

Keamanan

Terbatas

Bisa dilengkapi firewall dan pengaturan keamanan


Kombinasi: Modem + Router

Beberapa perangkat di pasaran adalah modem-router combo, yaitu perangkat 2-in-1 yang berfungsi sebagai modem sekaligus router. Biasanya digunakan oleh ISP agar pelanggan lebih praktis.

Namun, banyak orang memilih modem dan router terpisah agar bisa mendapatkan performa dan fleksibilitas lebih baik, seperti mengganti router dengan sinyal lebih kuat atau fitur keamanan lanjutan.


Cara Memilih Modem dan Router

Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Tipe koneksi internet Anda (DSL, kabel, fiber, seluler)

  • Kecepatan maksimal internet

  • Jumlah perangkat yang akan terhubung

  • Luas area jangkauan Wi-Fi

  • Fitur tambahan seperti parental control, VPN, dual-band

Modem dan router memiliki fungsi berbeda, tetapi saling melengkapi dalam menghadirkan internet ke perangkat Anda. Memahami perbedaan dan cara kerjanya membantu Anda membuat jaringan rumah atau kantor yang lebih optimal, aman, dan stabil.

Jika Anda sedang merencanakan instalasi jaringan atau ingin perangkat jaringan yang sesuai kebutuhan bisnis, rumah, atau kantor, sebaiknya konsultasikan dengan ahlinya.

Butuh Bantuan Instalasi Jaringan Internet atau Pembelian Perangkat?

Ardakom siap membantu kebutuhan Anda—mulai dari penyediaan modem dan router berkualitas, hingga instalasi jaringan profesional untuk rumah, bisnis, atau gedung perkantoran. Dapatkan solusi jaringan yang cepat, aman, dan sesuai kebutuhan Anda.

Kunjungi Ardakom.com untuk informasi lebih lanjut dan konsultasi.

Baca Juga: Mengenal Cara Kerja Access Point

Apa itu Router? Fungsi, Jenis, dan Cara Kerjanya

  • Jun 03, 2025

Di era digital seperti sekarang, konektivitas menjadi kebutuhan utama, baik untuk individu maupun perusahaan. Jaringan komputer yang kuat dan stabil sangat bergantung pada berbagai perangkat, salah satunya adalah router.

Router memainkan peran vital dalam menghubungkan perangkat ke internet dan mengatur aliran data dalam sebuah jaringan. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan router, dan bagaimana cara kerjanya?

Mari kita bahas lebih dalam bersama Ardakom, penyedia solusi infrastruktur IT terpercaya di Indonesia.

Apa Itu Router?

Secara sederhana, router adalah perangkat jaringan yang berfungsi untuk meneruskan paket data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router bertindak sebagai pengatur lalu lintas data, memastikan bahwa informasi dari internet atau jaringan internal dapat mencapai perangkat yang tepat dengan jalur terbaik.

Analoginya, router bisa diibaratkan seperti petugas lalu lintas yang mengarahkan kendaraan (data) agar sampai ke tujuan dengan aman dan efisien.

Fungsi Utama Router

Router bukan hanya sekadar alat untuk membagi koneksi internet. Berikut beberapa fungsi utamanya:

  • Menghubungkan Perangkat dalam Jaringan
    Router menghubungkan berbagai perangkat seperti komputer, smartphone, printer, dan server dalam satu jaringan (LAN atau WLAN).

  • Mengatur Lalu Lintas Data
    Router memastikan bahwa data yang dikirimkan dari satu perangkat dapat mencapai tujuan yang benar tanpa mengalami tabrakan atau kehilangan data.

  • Menyediakan Akses Internet
    Router menghubungkan jaringan lokal ke internet melalui modem atau koneksi lainnya.

  • Meningkatkan Keamanan Jaringan
    Banyak router modern dilengkapi fitur firewall, filter IP, dan dukungan VPN untuk menjaga jaringan tetap aman dari ancaman eksternal.

Cara Kerja Router

Secara teknis, router bekerja dengan menerima paket data, membaca informasi di dalam paket tersebut, lalu menentukan jalur terbaik untuk mengirimkan data ke tujuannya.
Beberapa konsep kunci dalam kerja router meliputi:

  • IP Address
    Router menggunakan alamat IP untuk mengidentifikasi perangkat dalam jaringan dan menentukan rute data.

  • NAT (Network Address Translation)
    Router mengubah alamat IP pribadi menjadi alamat IP publik saat data keluar ke internet, dan sebaliknya, untuk keamanan dan efisiensi.

  • Routing Table
    Sebuah daftar internal yang berisi jalur terbaik untuk mengirimkan paket data ke berbagai tujuan.

Melalui proses ini, router tidak hanya mengatur jalur data, tetapi juga menjaga performa dan keamanan jaringan.

Baca Juga: Masalah Pada Router WiFi dan Cara Merawat yang Tepat

Jenis-Jenis Router

Dalam dunia jaringan, ada beberapa jenis router yang umum digunakan, tergantung pada kebutuhan pengguna:

  • Router Kabel (Wired Router)
    Biasanya digunakan di kantor atau rumah dengan sambungan kabel Ethernet. Stabil dan minim gangguan.

  • Router Wireless (Wi-Fi Router)
    Memungkinkan koneksi nirkabel ke perangkat seperti laptop, smartphone, dan IoT devices melalui jaringan Wi-Fi.

  • Router Core (Enterprise-grade Router)
    Digunakan di pusat data dan backbone jaringan perusahaan besar. Mampu menangani lalu lintas data dalam jumlah besar dengan fitur keamanan canggih.

  • Virtual Router
    Berbasis perangkat lunak, biasanya digunakan dalam cloud computing atau lingkungan virtualisasi.

Memilih jenis router yang tepat sangat penting untuk memastikan jaringan Anda berjalan optimal sesuai kebutuhan.


Pentingnya Memilih Router yang Tepat

Banyak orang berpikir bahwa semua router sama, padahal kenyataannya tidak.
Router yang digunakan di rumah tentu berbeda dengan router yang dibutuhkan perusahaan besar.

Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan saat memilih router antara lain:

  • Kecepatan dan Kapasitas
    Pastikan router mendukung kecepatan internet Anda dan jumlah perangkat yang akan terhubung.

  • Fitur Keamanan
    Router bisnis biasanya memiliki fitur firewall, pengaturan VLAN, dan VPN untuk melindungi jaringan.

  • Manajemen Jaringan
    Router enterprise memungkinkan pengaturan QoS (Quality of Service), monitoring bandwidth, dan kontrol akses lebih lanjut.

  • Dukungan dan Skalabilitas
    Memilih router dari vendor terpercaya seperti Cisco, Mikrotik, atau Juniper, memungkinkan jaringan Anda mudah diperluas di masa depan.

Memilih router yang salah bisa menghambat kinerja jaringan dan membahayakan keamanan data.

Router adalah tulang punggung dari setiap jaringan modern, menghubungkan perangkat, mengarahkan data, dan menjaga keamanan informasi. Dalam lingkungan bisnis yang semakin bergantung pada konektivitas, memahami pentingnya router dan memilih perangkat yang tepat adalah langkah krusial untuk kesuksesan operasional.

Ardakom hadir untuk membantu Anda membangun dan mengelola infrastruktur jaringan terbaik sesuai kebutuhan bisnis Anda. Baik untuk implementasi jaringan baru maupun upgrade sistem yang sudah ada, kami siap menjadi mitra IT terpercaya Anda.

Jika Anda membutuhkan solusi jaringan terbaik untuk kantor, gedung, atau instansi Anda, Ardakom menyediakan layanan jasa setting router wifi profesional dan terpercaya. Hubungi tim Ardakom sekarang dan dapatkan konsultasi gratis untuk kebutuhan jaringan Anda!

Baca Juga: Apa itu Mikrotik?

Mengenal Cara Kerja Access Point dan Manfaatnya

  • May 13, 2025

Dalam era digital seperti sekarang, koneksi internet yang cepat dan stabil sudah menjadi kebutuhan utama, baik di rumah, kantor, sekolah, maupun tempat umum. Salah satu perangkat penting yang mendukung koneksi nirkabel (WiFi) adalah access point. Meski sering digunakan, tidak semua orang benar-benar memahami apa itu access point, bagaimana cara kerjanya, dan manfaat yang bisa diperoleh dari penggunaannya.

Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang cara kerja access point dan kenapa perangkat ini sangat penting dalam sistem jaringan modern.

Apa Itu Access Point?

Access point (AP) adalah perangkat jaringan yang memungkinkan perangkat nirkabel seperti laptop, smartphone, atau tablet untuk terhubung ke jaringan kabel (LAN). Dengan kata lain, AP menjadi "jembatan" antara jaringan kabel dan perangkat wireless. Biasanya access point digunakan di jaringan yang lebih besar dan kompleks, seperti di kantor atau gedung bertingkat, di mana satu router tidak cukup menjangkau seluruh area.

Perlu dibedakan juga antara access point dan router. Router biasanya memiliki fungsi lebih kompleks karena bisa mendistribusikan koneksi internet ke beberapa perangkat sekaligus, melakukan NAT, firewall, dan DHCP. Sedangkan access point hanya berfokus pada penyediaan sinyal WiFi ke area tertentu dalam jaringan.

Baca Juga: Peran Firewall dalam Keamanan Jaringan Perusahaan

Cara Kerja Access Point

Access point bekerja dengan menghubungkan dirinya ke jaringan kabel (LAN) melalui kabel Ethernet. Setelah terhubung, access point akan memancarkan sinyal WiFi sehingga perangkat wireless bisa mengakses jaringan tersebut. Berikut proses kerjanya secara umum:

  1. Koneksi ke Jaringan Kabel
    Access point dihubungkan ke switch atau router menggunakan kabel LAN (Ethernet). Ini memungkinkan AP mendapatkan akses ke jaringan utama.

  2. Pemancaran Sinyal WiFi
    Setelah terhubung, AP akan memancarkan sinyal nirkabel dengan nama jaringan (SSID) tertentu. Perangkat pengguna seperti laptop atau HP dapat mencari SSID ini dan menyambungkan diri.

  3. Manajemen Data dan Pengguna
    Access point dapat mengatur siapa saja yang terhubung, membatasi bandwidth, membuat VLAN (Virtual LAN), hingga melakukan otentikasi pengguna. AP modern juga mendukung fitur keamanan seperti WPA2/WPA3 dan captive portal.

  4. Menghubungkan Perangkat Wireless ke Jaringan
    Saat perangkat wireless terhubung ke AP, perangkat tersebut akan masuk ke dalam jaringan yang sama dengan perangkat lain yang terhubung via kabel. Komunikasi antar perangkat jadi lebih mudah, baik untuk berbagi file, mengakses printer, atau terkoneksi ke internet.

Jenis-Jenis Access Point

Ada beberapa jenis access point yang umum digunakan, di antaranya:

  • Standalone Access Point
    Jenis ini berdiri sendiri dan dikonfigurasi secara manual. Biasanya digunakan di rumah atau kantor kecil.

  • Controller-Based Access Point
    Digunakan di jaringan skala besar seperti perusahaan atau kampus. AP ini dikontrol oleh Wireless LAN Controller (WLC) yang memudahkan manajemen banyak access point sekaligus.

  • Mesh Access Point
    Menggunakan konsep jaringan mesh, di mana beberapa AP saling terhubung tanpa kabel dan membentuk jaringan yang luas dan saling mendukung.


Manfaat Penggunaan Access Point

  1. Perluasan Jangkauan Jaringan WiFi
    AP sangat efektif digunakan untuk memperluas jangkauan sinyal WiFi, terutama di area yang luas atau bertingkat.

  2. Menambah Jumlah Pengguna dalam Jaringan
    Access point dapat menampung puluhan hingga ratusan perangkat tergantung spesifikasinya. Ini ideal untuk kantor atau sekolah.

  3. Konektivitas Stabil dan Cepat
    Dengan AP yang berkualitas, jaringan WiFi jadi lebih stabil dan mendukung aktivitas berat seperti streaming, video conference, dan transfer data besar.

  4. Pengelolaan Jaringan yang Lebih Baik
    AP modern memiliki fitur manajemen seperti monitoring pengguna, kontrol bandwidth, hingga pembuatan SSID terpisah untuk tamu dan internal.

  5. Skalabilitas Tinggi
    Access point memudahkan perusahaan untuk menambah cakupan jaringan secara bertahap tanpa harus mengganti infrastruktur yang sudah ada.

Kapan Anda Membutuhkan Access Point?

Access point sangat disarankan bila:

  • Area cakupan WiFi terlalu luas untuk dijangkau satu router.

  • Jumlah pengguna yang terhubung sangat banyak dan perlu distribusi beban.

  • Ingin membuat sistem jaringan terstruktur dengan SSID terpisah untuk keperluan yang berbeda.

  • Anda ingin membangun jaringan WiFi profesional untuk kantor, kafe, coworking space, hotel, atau institusi pendidikan.

Access point merupakan solusi praktis dan efisien untuk membangun jaringan WiFi yang luas, stabil, dan terstruktur. Dengan memahami cara kerja access point dan manfaatnya, Anda dapat membuat keputusan yang lebih baik saat merancang jaringan di rumah atau kantor.

Jika Anda mencari solusi profesional untuk instalasi access point dan perangkat jaringan lainnya, Ardakom siap membantu dengan layanan terbaik dan teknisi berpengalaman. Kami menyediakan jasa instalasi jaringan LAN dan jasa pasang WiFi untuk kebutuhan bisnis Anda.

Baca Juga: Panduan Konfigurasi Firewall Mikrotik untuk Keamanan Jaringan

Peran Firewall dalam Keamanan Jaringan Perusahaan

  • Apr 17, 2025

Dalam era digital yang serba terkoneksi seperti saat ini, ancaman terhadap keamanan jaringan perusahaan semakin kompleks. Serangan siber, malware, dan akses tidak sah dapat mengakibatkan kerugian besar, baik dari sisi operasional maupun reputasi. Salah satu elemen penting dalam sistem pertahanan jaringan adalah firewall. Artikel ini akan membahas secara lengkap peran firewall dalam keamanan jaringan perusahaan, serta bagaimana implementasinya dapat dilakukan dengan efisien menggunakan perangkat seperti MikroTik.

Baca Juga: Mengenal Jaringan Mikrotik

Apa Itu Firewall?

Secara sederhana, firewall adalah sistem keamanan jaringan yang berfungsi untuk mengontrol lalu lintas data masuk dan keluar berdasarkan aturan tertentu. Firewall bertindak seperti penjaga gerbang yang hanya memperbolehkan lalu lintas yang sah melewati jaringan internal, sementara menolak akses yang mencurigakan atau berbahaya.

Firewall dapat diterapkan dalam bentuk perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software), dan sering kali digunakan dalam kombinasi keduanya.

Fungsi Utama Firewall

Firewall memiliki beberapa fungsi utama yang sangat vital bagi keamanan jaringan, antara lain:

  1. Menyaring Lalu Lintas Data

    • Hanya paket data yang sesuai dengan aturan yang diizinkan untuk lewat.

  2. Mencegah Akses Tidak Sah

    • Melindungi jaringan dari peretas yang mencoba masuk tanpa izin.

  3. Melindungi Data Internal

    • Menjaga agar data sensitif tidak bocor ke jaringan publik.

  4. Memantau Aktivitas Jaringan

    • Memberikan log dan statistik yang membantu administrator dalam melakukan analisa.

  5. Menjadi Lapisan Pertahanan Awal

    • Firewall adalah garis pertahanan pertama dalam arsitektur keamanan jaringan perusahaan.

Jenis-Jenis Firewall

  1. Packet Filtering Firewall

    • Menyaring paket berdasarkan IP address, port, dan protokol. Ini adalah jenis paling dasar namun tetap efektif untuk kontrol awal.

  2. Stateful Inspection Firewall

    • Lebih canggih dari packet filtering karena mengevaluasi status koneksi dan konteks data.

  3. Application Layer Firewall

    • Memfilter data pada level aplikasi seperti HTTP, FTP, DNS, dll. Cocok untuk proteksi terhadap serangan yang menyamar sebagai traffic aplikasi biasa.

  4. Next-Generation Firewall (NGFW)

    • Menyertakan fitur-fitur seperti Deep Packet Inspection (DPI), antivirus, Intrusion Prevention System (IPS), dan integrasi cloud security.


Peran Firewall dalam Jaringan Perusahaan

Firewall bukan hanya alat teknis — ia adalah bagian integral dari strategi keamanan TI perusahaan. Berikut adalah peran spesifiknya:

  • Menjaga kestabilan operasional jaringan

  • Melindungi sistem dari serangan luar maupun dalam (insider threat)

  • Menjamin kepatuhan terhadap standar keamanan data seperti ISO 27001 atau PCI-DSS

  • Membantu segmentasi jaringan dengan kombinasi VLAN dan firewall rule

  • Mengatur Quality of Service (QoS) berdasarkan jenis trafik

Contoh Implementasi Firewall MikroTik

MikroTik RouterOS menawarkan fitur firewall yang sangat lengkap dan fleksibel. Beberapa konfigurasi dasar yang umum digunakan di lingkungan bisnis meliputi:

/ip firewall filter

add chain=input connection-state=established,related action=accept

add chain=input connection-state=invalid action=drop

add chain=input protocol=tcp dst-port=22,8291,80,443 action=accept

add chain=input action=drop

Konfigurasi di atas:

  • Mengizinkan koneksi yang sudah terbentuk atau terkait

  • Menolak koneksi yang tidak valid

  • Mengizinkan akses ke layanan tertentu (SSH, Winbox, Web)

  • Menolak semua koneksi lainnya (default drop)

Pengaturan ini bisa dikembangkan lagi dengan fitur seperti:

  • Address List untuk blacklist/whitelist

  • Layer7 protocol filtering

  • Port Knocking untuk keamanan login

  • Connection limit dan time-based rule

Kesalahan Umum dalam Penggunaan Firewall

  1. Rule terlalu longgar (allow all)

  2. Tidak mengatur default drop policy

  3. Tidak mengelompokkan rule berdasarkan fungsi (input/output/forward)

  4. Tidak memantau log atau traffic

  5. Tidak melakukan update terhadap firmware router

Rekomendasi Best Practices

  • Terapkan “least privilege” — hanya izinkan trafik yang benar-benar dibutuhkan.

  • Selalu gunakan default drop rule untuk input dan forward.

  • Kelompokkan rule berdasarkan chain dan tujuan agar mudah dikelola.

  • Audit secara berkala dan pantau log aktivitas.

  • Kombinasikan firewall dengan sistem keamanan lainnya seperti IDS/IPS dan antivirus gateway.

Solusi Profesional dari ArdaKom

Firewall merupakan fondasi penting dalam membangun sistem keamanan jaringan yang andal. Namun, konfigurasi yang tidak tepat justru bisa menjadi celah bagi serangan siber. Jika Anda membutuhkan bantuan dalam merancang dan menerapkan sistem keamanan jaringan yang optimal, ArdaKom siap membantu.

ArdaKom menyediakan layanan profesional untuk konfigurasi jaringan dan jasa setting MikroTik, mulai dari pengaturan firewall, segmentasi VLAN, hingga pemantauan trafik jaringan secara menyeluruh. Hubungi kami untuk mendapatkan solusi terbaik yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.

Baca Juga: Panduan Konfigurasi Firewall MikroTik untuk Keamanan Jaringan