Cara Efektif Mengamankan Jaringan WiFi dari Pembobolan

  • Dec 12, 2024

Jaringan wifi yang aman adalah keharusan di era digital ini, terutama dengan meningkatnya risiko keamanan siber. Jika jaringan wifi Anda tidak terlindungi dengan baik, data pribadi, perangkat, dan bahkan koneksi internet Anda bisa menjadi sasaran empuk para peretas.

Berikut ini adalah beberapa tip untuk mengamankan jaringan wifi Anda agar tidak mudah dibobol.

1. Gunakan Kata Sandi yang Kuat dan Unik

Langkah pertama yang wajib dilakukan adalah memastikan kata sandi wifi Anda kuat dan unik. Hindari menggunakan kata sandi sederhana seperti "12345678" atau nama Anda sendiri. Gunakan kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol untuk meningkatkan keamanannya. Contoh kata sandi yang aman adalah ##$Str0ngP@ssw0rd!##.

2. Aktifkan Enkripsi WPA3

Pastikan router Anda menggunakan protokol enkripsi terbaru, yaitu WPA3. Jika router Anda tidak mendukung WPA3, maka gunakan WPA2 sebagai alternatif. Sebaiknya Anda menghindari penggunaan WEP karena protokol ini sudah usang dan sangat mudah dibobol oleh peretas.

3. Ubah Nama SSID (Nama Jaringan)

Nama default SSID yang diberikan oleh produsen router dapat memberikan petunjuk kepada peretas tentang merek dan model router Anda. Gantilah SSID dengan nama yang unik dan tidak mengidentifikasi Anda atau lokasi Anda. Hindari menggunakan nama seperti "Rumah123" atau "WifiRomi".

4. Nonaktifkan Penyiaran SSID

Jika memungkinkan, maka nonaktifkan fitur penyiaran atau broadcast SSID di router Anda. Dengan langkah ini, wifi Anda tidak akan muncul dalam daftar jaringan yang tersedia, sehingga hanya perangkat yang mengetahui SSID yang bisa terhubung.

Baca juga: Mengenal Topologi Jaringan Internet Kantor: Contoh dan Tip Memilih

5. Gunakan Filter MAC Address

Filter MAC Address adalah fitur yang memungkinkan Anda mengontrol perangkat mana saja yang dapat terhubung ke jaringan wifi Anda berdasarkan alamat fisik perangkat tersebut. Tambahkan hanya perangkat-perangkat terpercaya ke daftar akses.

6. Perbarui Firmware Router Secara Berkala

Produsen router sering kali merilis pembaruan firmware untuk meningkatkan kinerja dan menutup celah keamanan. Periksa secara berkala pembaruan firmware router Anda dan instal bila tersedia. Pemharuan ini adalah langkah penting untuk melindungi jaringan Anda dari segala bentuk ancaman terbaru.

7. Menonaktifkan Fitur WPS

Wi-Fi Protected Setup (WPS) dirancang untuk mempermudah pengaturan jaringan, tetapi fitur ini memiliki kelemahan keamanan yang dapat dimanfaatkan oleh peretas. Nah, Anda dapat mematikan fitur ini untuk meningkatkan keamanan jaringan Anda.

8. Gunakan VPN

Menggunakan VPN (Virtual Private Network) di jaringan rumah Anda dapat memberikan lapisan keamanan tambahan dengan mengenkripsi lalu lintas internet. Hal ini sangat berguna untuk melindungi aktivitas online Anda dari penyusup.

9. Pantau Aktivitas Jaringan

Anda juga dapat melakukan pemantauan rutin terhadap perangkat yang terhubung ke jaringan wifi Anda. Jika Anda menemukan perangkat yang mencurigakan, segera blokir aksesnya melalui pengaturan router.

Baca juga: Cara Menyusun Kabel Straight dan Crossover dengan Mudah

10. Atur Jaringan Tamu

Jika Anda sering memberikan akses wifi kepada tamu, sebaiknya buat jaringan tamu terpisah. Langkah ini menjaga perangkat pribadi Anda tetap aman dari potensi ancaman yang mungkin datang dari perangkat tamu.

Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, Anda dapat meningkatkan keamanan jaringan wifi Anda dan melindungi data pribadi dari ancaman peretas. Selalu waspada terhadap teknologi terbaru dan ancaman yang mungkin muncul di masa mendatang.  

Ardakom: Solusi IT Service Profesional 

Jika Anda membutuhkan bantuan lebih lanjut untuk mengamankan jaringan wifi atau layanan IT lainnya, Ardakom hadir untuk memberikan solusi terbaik. Kami menawarkan jasa IT service yang profesional dengan harga terjangkau dan hasil memuaskan. 

Dengan dukungan tenaga ahli jasa pasang wifi, kami siap membantu Anda menjaga keamanan jaringan dan memastikan sistem IT Anda berjalan optimal. Hubungi Ardakom sekarang untuk layanan yang terpercaya!

Mengenal Topologi Jaringan Internet Kantor: Contoh dan Tip Memilih

  • Nov 28, 2024

Di era digital, jaringan internet kantor adalah tulang punggung operasional bisnis modern. Kecepatan, efisiensi, dan keamanan jaringan sangat bergantung pada struktur atau topologi jaringan yang digunakan. Kali ini Ardakom akan membahas apa itu topologi jaringan, contoh yang sering diterapkan di perkantoran, dan tips memilih topologi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.  

Apa Itu Topologi Jaringan?  

Topologi jaringan adalah tata letak fisik dan logis dari perangkat-perangkat yang terhubung dalam sebuah jaringan komputer. Topologi ini menentukan bagaimana data mengalir di dalam jaringan serta bagaimana perangkat-perangkat seperti komputer, server, dan router saling berkomunikasi.  

Secara umum, terdapat dua jenis topologi, yaitu: 

1. Topologi Fisik

Topologi fisik merujuk pada tata letak perangkat jaringan secara nyata dan bagaimana perangkat-perangkat tersebut terhubung secara fisik. Hal ini melibatkan beberapa aspek seperti kabel, switch, router, serta perangkat lainnya yang terlihat dalam infrastruktur jaringan. 

Sebagai contohnya, dalam topologi star, perangkat-perangkat dihubungkan secara langsung ke sebuah switch atau hub menggunakan kabel tertentu, sehingga menciptakan pola bintang secara fisik. 

Topologi fisik memengaruhi proses instalasi, biaya, serta kemudahan pemeliharaan jaringan. Oleh sebab itu, desain yang efisien dan rapi akan membantu memastikan jaringan lebih mudah diperbaiki atau di-upgrade ketika diperlukan.

2. Topologi Logis

Topologi logis menggambarkan cara data mengalir dan berkomunikasi di antara perangkat dalam jaringan, terlepas dari tata letak fisiknya. Sebagai contohnya, meskipun sebuah jaringan menggunakan topologi fisik star, secara logis, data dapat mengalir seperti pada topologi bus, di mana semua perangkat berbagi jalur komunikasi yang sama. 

Topologi logis lebih fokus pada pola aliran informasi daripada hubungan fisik perangkat, sehingga membantu menentukan bagaimana perangkat berinteraksi, mengelola konflik data, dan mengoptimalkan kinerja jaringan. Kombinasi yang tepat antara topologi fisik dan logis sangat penting untuk membangun jaringan yang efisien dan andal.

Baca Juga: Masalah Jaringan Internet dan Tips Mengatasi Masalah Internet Lambat

Contoh Topologi Jaringan untuk Perkantoran  

Beberapa topologi jaringan yang sering digunakan di perkantoran, di antaranya:  

1. Topologi star 

Pada topologi ini, semua perangkat terhubung ke satu perangkat pusat, biasanya berupa switch atau hub. Keunggulan utama topologi star adalah kemudahan dalam pengelolaan dan troubleshooting. Jika salah satu perangkat gagal maka perangkat lainnya tidak akan terpengaruh. Namun, bila perangkat pusat bermasalah maka seluruh jaringan akan terganggu.  

2. Topologi bus  

Topologi bus menggunakan satu kabel utama yang menghubungkan semua perangkat. Keunggulan topologi bus adalah biaya instalasinya yang rendah karena jumlah kabel yang digunakan lebih sedikit. Namun, bila kabel utama mengalami kerusakan maka seluruh jaringan akan berhenti berfungsi.  

3. Topologi ring (cincin)

Topologi ini menghubungkan perangkat secara melingkar, sehingga data mengalir dalam satu arah. Kelebihan toplogi cincin adalah kecepatannya dalam mentransfer data secara konsisten. Akan tetapi, bila terdapat gangguan di salah satu perangkat atau koneksi maka seluruh jaringan bisa ikut terganggu.  

4. Topologi mesh 

Dalam topologi mesh, setiap perangkat terhubung secara langsung dengan perangkat lainnya. Hal ini menciptakan jalur komunikasi yang beragam, sehingga jaringan menjadi lebih andal dan tahan terhadap gangguan. Namun, biaya instalasi dan pemeliharaannya relatif tinggi.  

5. Topologi hybrid

Topologi hybrid adalah kombinasi dari dua atau lebih topologi dasar seperti star, bus, dan ring. Topologi hybrid sering kali digunakan untuk jaringan kantor berskala besar karena dapat mengakomodasi kebutuhan yang lebih kompleks.  

Baca Juga: Cari Tahu Penyebab Jaringan LAN Putus-Nyambung!

Tip Memilih Topologi yang Sesuai dengan Kebutuhan Kantor

Memilih topologi jaringan yang tepat untuk kantor bukanlah keputusan yang sederhana. Berikut adalah beberapa tip yang dapat membantu Anda.

1. Pahami kebutuhan jaringan kantor  

Identifikasi jumlah perangkat yang akan terhubung, volume data yang akan ditransfer, dan kebutuhan spesifik seperti kecepatan dan keamanan. Contohnya, kantor kecil dengan beberapa komputer mungkin cukup dengan menggunakan topologi star, sementara perusahaan besar memerlukan topologi hybrid.  

2. Perhatikan skalabilitas  

Pastikan topologi yang dipilih mudah di-upgrade bila kantor Anda berkembang. Topologi seperti star dan hybrid cenderung lebih fleksibel untuk penambahan perangkat.  

3. Pertimbangkan anggaran  

Beberapa topologi seperti mesh memiliki biaya instalasi yang tergolong tinggi karena membutuhkan banyak kabel dan perangkat tambahan. Pilihlah topologi yang sesuai dengan anggaran perusahaan tanpa mengorbankan kualitas dan kinerja.  

4. Fokus pada keandalan dan keamanan  

Keandalan jaringan sangat penting untuk mencegah downtime yang dapat mengganggu operasional bisnis. Jika keamanan adalah prioritas utama maka pastikan topologi yang dipilih dapat diintegrasikan dengan protokol keamanan seperti firewall atau VPN.  

5. Konsultasikan dengan ahli  

Jika Anda ragu dalam memilih topologi yang tepat maka konsultasikan dengan profesional di bidang jaringan. Mereka dapat membantu merancang jaringan yang sesuai dengan kebutuhan spesifik kantor Anda.  

Topologi jaringan adalah fondasi utama dari sistem komunikasi kantor modern. Memilih topologi yang sesuai dapat meningkatkan efisiensi kerja, mengurangi risiko gangguan, dan mendukung pertumbuhan bisnis Anda. Lakukan evaluasi kebutuhan instalasi jaringan secara menyeluruh dan jangan ragu untuk meminta bantuan profesional seperti penyedia jasa instalasi jaringan LAN guna memastikan jaringan kantor Anda berjalan optimal.

Cara Menyusun Kabel Straight dan Crossover dengan Mudah

  • Oct 23, 2024

Kabel LAN (Local Area Network) adalah media yang sering digunakan dalam jaringan komputer untuk menghubungkan perangkat. Terdapat dua jenis kabel LAN yang umum digunakan, yaitu kabel straight dan crossover. 

Kedua kabel ini memiliki fungsi dan urutan warna kabel yang berbeda, sehingga perlu disusun dengan benar agar koneksi dapat bekerja secara optimal. Simak penjelasan lengkap tentang kabel straight dan crossover, serta cara menyusunnya dalam artikel Ardakom kali ini.

Baca Juga: Yuk, Cari Tahu Penyebab Jaringan LAN Putus-Nyambung!

Apa Itu Kabel Straight?


Kabel straight adalah jenis kabel yang digunakan untuk menghubungkan perangkat dengan fungsi berbeda, misalnya komputer ke switch, komputer ke hub, atau router ke switch. Jenis kabel ini memiliki urutan warna yang sama di kedua ujung konektor RJ-45, sehingga mudah dikenali. Penggunaan kabel straight bertujuan untuk mengirim dan menerima data secara langsung antara perangkat yang terhubung.

Kabel straight memanfaatkan standar urutan warna TIA/EIA 568A dan TIA/EIA-568B pada kedua ujungnya. Standar ini dirancang agar perangkat yang berbeda jenis dapat saling terhubung dengan lancar tanpa perlu konfigurasi tambahan. 

Cara Menyusun Kabel Straight Berdasarkan Urutan Warna

Untuk menyusun kabel straight, siapkan kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) kategori 5 atau 6, konektor RJ-45, dan tang crimping. Berikut adalah langkah-langkah untuk menyusunnya sesuai urutan warna TIA/EIA-568B di kedua ujung kabel.

Persiapkan kabel dan konektor

Potong kabel UTP dengan panjang yang diperlukan. Kupas bagian luar kabel sekitar 2-3 cm dari ujungnya untuk memperlihatkan delapan kabel kecil dengan warna berbeda di dalamnya.

Urutan warna kabel straight 

Susun kabel kecil tersebut dengan urutan warna tipe TIA/EIA-568A.

  • Putih-hijau
  • Hijau
  • Putih-oranye
  • Biru
  • Putih-biru
  • Oranye
  • Putih-cokelat
  • Cokelat

Sementara itu, susunan kabel dengan urutan warna tipe TIA/EIA-568B, yaitu:

  • Putih-orange
  • Orange
  • Putih-hijau
  • Biru
  • Putih-biru
  • Hijau
  • Putih-cokelat
  • Cokelat

Penyusunan kabel di konektor RJ-45

Setelah urutan kabel tersusun rapi, potong ujungnya agar rata. Lalu, masukkan ke dalam konektor RJ-45 hingga semua kabel mencapai ujung konektor. Pastikan posisi kabel sesuai dengan urutan warna yang benar.

Proses crimping kabel

Gunakan tang crimping untuk mengunci kabel dalam konektor RJ-45. Ulangi langkah yang sama pada ujung kabel lainnya dengan urutan warna yang sama.

Pemeriksaan koneksi

Setelah kedua ujung kabel selesai disusun, gunakan LAN tester untuk memastikan bahwa semua kabel terhubung dengan baik. Kabel straight kini siap digunakan.

Baca Juga: Kenali 6 Masalah Wifi yang Sering Terjadi

Apa Itu Kabel Crossover?


Berbeda dengan kabel straight, kabel crossover digunakan untuk menghubungkan perangkat yang memiliki fungsi serupa, misalnya komputer ke komputer atau switch ke switch. Kabel ini dirancang untuk memungkinkan komunikasi langsung antara dua perangkat serupa tanpa harus melalui perangkat tambahan.

Kabel crossover memiliki urutan warna yang berbeda di kedua ujung konektor RJ-45, sehingga satu ujung mengikuti standar TIA/EIA-568A, dan ujung lainnya menggunakan TIA/EIA-568B. Urutan warna yang berbeda ini memungkinkan perangkat untuk melakukan send dan receive secara langsung melalui kabel.

Cara Menyusun Kabel Crossover Berdasarkan Urutan Warna

Berikut langkah-langkah untuk menyusun kabel crossover dengan benar.

Persiapkan kabel dan konektor

Sama seperti proses pada kabel straight, potong kabel UTP sesuai panjang yang diinginkan. Kupas ujung kabel sekitar 2-3 cm untuk memperlihatkan delapan kabel kecil di dalamnya.

Urutan warna kabel crossover

 Ujung pertama (TIA/EIA-568A):

  • Putih-hijau
  • Hijau
  • Putih-orange
  • Biru
  • Putih-biru
  • Orange
  • Putih-cokelat
  • Cokelat

   Ujung kedua (TIA/EIA-568B):

  • Putih-orange
  • Orange
  • Putih-hijau
  • Biru
  • Putih-biru
  • Hijau
  • Putih-cokelat
  • Cokelat

Penyusunan kabel di konektor RJ-45

Setelah kabel-kabel kecil diatur sesuai urutan warna yang ditentukan, potong ujung kabel agar rata, kemudian masukkan ke dalam konektor RJ-45 hingga mencapai ujung konektor. Pastikan urutan warna pada masing-masing ujung sesuai dengan standar TIA/EIA-568A dan TIA/EIA-568B.

Proses crimping kabel

Gunakan tang crimping untuk mengunci kabel pada konektor RJ-45 di kedua ujungnya.

Pemeriksaan Koneksi

Gunakan LAN tester untuk memastikan kabel sudah terhubung dengan benar dan dapat mengalirkan data sesuai kebutuhan. Kabel crossover kini siap digunakan.

Baca Juga: Masalah Jaringan Internet dan Tips Mengatasi Masalah Internet Lambat

Perbedaan dan Kegunaan Kabel Straight dan Crossover

Kabel straight dan crossover memiliki perbedaan fungsi dan urutan warna pada konektor. Kabel straight umumnya digunakan untuk menghubungkan perangkat dengan fungsi berbeda, sebagai contoh komputer ke switch atau router.

Sementara kabel crossover digunakan untuk menghubungkan perangkat yang memiliki fungsi serupa, sebaga contoh komputer ke komputer, switch ke switch, router ke router. Mengetahui perbedaan ini penting untuk memastikan perangkat dapat terhubung dengan baik tanpa adanya gangguan jaringan.

Menyusun kabel dengan benar tidak hanya meningkatkan efisiensi koneksi, tetapi juga menghemat biaya bila sewaktu-waktu terjadi kerusakan pada kabel. Semoga panduan ini dapat membantu Anda memahami dan menerapkan cara menyusun kabel straight dan crossover dengan mudah!

Anda bisa memanfaatkan Jasa instalasi LAN dari Ardakom. Kami memberikan layanan profesional dengan pengalaman berbagai jenis industri. Sebagai salah satu jasa IT support yang profesional kami memastikan solusi terbaik untuk instalasi dan pemasangan internet. Selain itu Ardakom juga memberikan layanan untuk maintenance untuk perlengkapan bisnis Anda.

Kenali 6 Masalah Wifi yang Sering Terjadi

  • Sep 30, 2024

WiFi (Wireless Fidelity) telah menjadi kebutuhan penting di era digital saat ini. Hampir semua aktivitas manusia, mulai dari bekerja, belajar, hingga hiburan, bergantung pada koneksi internet. Namun, meski telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari, masalah WiFi masih sering terjadi dan dapat mengganggu produktivitas seseorang.

Berikut beberapa masalah WiFi yang sering dialami beserta cara mengatasinya.

1. Koneksi WiFi Lambat

Koneksi WiFi yang lambat adalah salah satu masalah yang paling umum terjadi. Hal ini bisa sangat menjengkelkan, terutama ketika Anda sedang menonton video, bermain game online, atau melakukan panggilan video. Beberapa penyebab koneksi WiFi menjadi lambat adalah:

Banyaknya perangkat yang terhubung ke jaringan
Semakin banyak perangkat yang terhubung ke jaringan WiFi, semakin besar beban yang harus ditangani router. Solusinya adalah membatasi jumlah perangkat yang terhubung atau meningkatkan paket internet dengan kecepatan lebih tinggi.

Gangguan sinyal
Sinyal WiFi dapat terganggu oleh dinding, benda logam, atau perangkat lain yang menggunakan frekuensi yang sama, seperti microwave atau HP. Untuk mengatasi ini, letakkan router di tempat yang lebih terbuka dan hindari perangkat lain yang bisa mengganggu sinyal.

Router yang usang
Router yang sudah tua mungkin tidak mampu menangani kecepatan internet yang lebih tinggi. Pastikan untuk selalu memperbarui router Anda atau membeli model yang lebih baru bila diperlukan.

2. Tidak Dapat Terhubung ke WiFi

Masalah umum lainnya adalah perangkat elektronik yang tidak dapat terhubung ke jaringan WiFi. Biasanya, masalah ini bisa terjadi karena berbagai alasan, seperti:

Password salah
Salah satu penyebab paling umum adalah memasukkan kata sandi WiFi yang salah. Pastikan untuk memeriksa kembali kata sandi yang Anda masukkan.

Masalah pada perangkat
Kadang-kadang masalah terletak pada perangkat yang Anda gunakan. Cobalah untuk mematikan dan menyalakan kembali perangkat atau mengatur ulang pengaturan jaringan.

Jaringan WiFi tidak muncul
Jika jaringan WiFi tidak muncul di daftar jaringan yang tersedia, kemungkinan ada masalah pada router atau jaringan sedang down. Coba restart router atau hubungi penyedia layanan internet.

3. Sinyal WiFi Lemah

Sinyal WiFi yang lemah bisa sangat mengganggu, terutama bila Anda berada di ruangan yang jauh dari router. Beberapa faktor yang menyebabkan sinyal WiFi lemah, antara lain:

Jarak dari router
Semakin jauh tempat Anda dari router, semakin lemah sinyal yang diterima perangkat Anda. Solusi paling sederhana adalah mendekatkan perangkat Anda ke router.

Penghalang fisik
Dinding tebal, pintu, atau benda besar lainnya dapat menghalangi sinyal WiFi. Jika memungkinkan, pindahkan router ke tempat yang lebih strategis, seperti di tengah-tengah rumah atau kantor Anda.

Router yang lemah
Jika router Anda tidak memiliki jangkauan sinyal yang baik, Anda bisa mempertimbangkan untuk menggunakan penguat sinyal (WiFi extender) untuk memperluas jangkauan WiFi di rumah atau kantor.

Baca Juga: Masalah Jaringan Internet dan Tips Mengatasi Masalah Internet Lambat


4. WiFi Sering Terputus

WiFi yang sering terputus bisa sangat mengganggu, terutama saat Anda sedang melakukan aktivitas penting seperti rapat online atau bermain game. Beberapa penyebab umum dari masalah ini adalah:

Gangguan frekuensi
Banyak perangkat rumah tangga menggunakan frekuensi 2.4 GHz yang sama dengan WiFi, seperti microwave atau HP yang dapat mengganggu koneksi. Solusinya adalah menggunakan jaringan 5 GHz bila router Anda mendukungnya.

Kualitas layanan internet
Kadang-kadang masalah bukan pada WiFi, tetapi pada penyedia layanan internet (ISP). Jika sering mengalami pemutusan, maka coba hubungi ISP Anda untuk mendapatkan bantuan.

Router yang terlalu panas
Router yang bekerja secara terus menerus tanpa istirahat bisa menjadi terlalu panas, sehingga menyebabkan masalah koneksi. Pastikan router ditempatkan di area yang memiliki sirkulasi udara yang baik.

5. Masalah IP Address

Terkadang, perangkat tidak dapat terhubung ke WiFi karena masalah alamat IP. Hal ini bisa terjadi bila ada konflik IP di jaringan, di mana dua perangkat memiliki alamat IP yang sama. Nah, untuk mengatasi masalah ini, Anda bisa mencoba beberapa hal berikut. Mengatur ulang router Dengan merestart router, alamat IP yang baru akan diberikan ke semua perangkat di jaringan.

Memperbarui alamat IP secara manual
Pada beberapa perangkat, Anda dapat memperbarui atau me-reset alamat IP secara manual melalui pengaturan jaringan. Masalah WiFi bisa sangat mengganggu, namun sebagian besar masalah tersebut dapat diatasi dengan solusi sederhana seperti memindahkan router, membatasi perangkat yang terhubung, atau memperbarui perangkat keras.

Jika Anda mengalami masalah WiFi yang tak kunjung selesai, segera hubungi tim jasa IT support  Ardakom, penyedia solusi jaringan terbaik. Dengan pengalaman dan keahlian kami sebagai jasa pasang wifi, Ardakom siap membantu Anda dengan cepat dan efektif. Kunjungi Ardakom untuk informasi lebih lanjut dan jadwalkan konsultasi sekarang!

Baca Juga: Ketahui 6 Jenis Troubleshooting Dalam Perbaikan Jaringan Komputer